Autograph Tower resmi dinobatkan menjadi gedung pencakar langit tertinggi di Indonesia dengan tinggi mencapai 382,9 meter menyalip Gama Tower yang setinggi 285,5 meter. Autograph Tower berlokasi di Kompleks Thamrin Nine yang berada di Jl. M. H. Thamrin, Jakarta Pusat. Oleh karena itu, gedung ini punya nama lain Thamrin Nine Tower 1. Tinggi Autograph Tower mencapai 382,9 meter dengan total 75 lantai. Proses pembangunan gedung pencakar langit ini dilakukan sejak 2013. Kemudian pada 2014 pengerjaan konstruksi mulai dilakukan. Setelah delapan tahun, proses pembangunan Autograph Tower rampung 100 persen pada 2022.
PGW dikenal luas dengan Gedung UOB sebagai properti paling khas di kawasan Thamrin yang kemudian bertransformasi menjadi Thamrin Nine. Dikutip dari situs resmi Thamrin Nine kawasan megah ini menempati tanah seluas 5,2 hektare dengan total luas bangunan 470 ribu meter persegi.
Sebelumnya gedung tertinggi di Indonesia diduduki oleh Gama Tower dengan ketinggian 285,5 meter. Namun, dengan hadirnya Autograph Tower maka ia harus rela tersingkir ke urutan kedua. Gama Tower berlokasi di Jalan HR Rasuna Said No.2, Karet Kuningan, Jakarta Selatan. Gedungnya terdiri dari 69 lantai. Sama seperti Autograph Tower, Gama Tower juga memiliki konsep bangunan ramah lingkungan. Gama Tower saat ini difungsikan sebagai gedung perkantoran dan hotel. Salah satu hotel yang ada di gedung ini adalah Hotel Westin, Jakarta.
Pemilik gedung ini adalah PT Putra Gaya Wahana (PGW) yang sudah eksis sejak 8 April 1993 dengan fokus bisnis PGW sebelumnya ada di dunia tekstil namun industri ini mengalami pergolakan sejak 2009 sampai akhirnya jatuh ke titik terendah. Karena perusahaan melihat peluang properti di Indonesia dengan prospek tinggi dan sangat menjanjikan maka Presiden Direktur PGW Alvin Gozali membawa perusahaan pindah haluan dan fokus ke dunia properti.
Kejatuhan industri tekstil mulai terlihat saat ratusan perusahaan tekstil di Jawa Barat dan Jawa Tengah gulung tikar tercatat ada 188 pada tahun 2019. Kemudian, PGW pindah halauan ke industri properti yang menjanjikan keuntungan lebih besar. “Tekstil sudah redup (sunset), sementara properti tengah tumbuh dengan prospek yang sangat menjanjikan (sunrise). Terlebih untuk properti kelas atas. Pemainnya sedikit, pasokan terbatas, namun permintaan tinggi” kata Alvin Gozali.
Ia mengatakan, Jakarta merupakan pasar paling potensial dibanding negara Asia Tenggara lainnya. Pasalnya demografi penduduk di Ibu Kota Indonesia terbilang besar dan daya beli masyarakatnya juga tinggi. PGW mulai melakukan transformasi bisnis dengan mengembangkan Megaproyek Thamrin Nine yang menempati area seluas 5,2 hektare yang terdapat properti yang telah beroperasi, yakni UOB Plaza dengan berbagai fasilitas pelengkap seperti ANZ Square Podium, Thamrin Nine Ballroom, dan EXIM Melati. Selain itu, ada portofolio Gedung Cokro 88 dan Gedung Sungai Gerong.
Autograph Tower Thamrin Nine
Direktur Desain PT Putragaya Wahana Michael Winner menjelaskan Autograph Tower adalah kawasan perkantoran jangkung dan berstandar kelas A. Selain itu, gedung pencakar langit tertinggi di Indonesia ini memiliki fasilitas mewah, seperti retail podium, pusat olahraga, fasilitas komersial, fasilitas hiburan, hotel bisnis kelas atas, dan hotel mewah. Autograph Tower yang dirancang oleh Kohn Pedersen Fox Associates dari New York dan dibangun dengan konsep ramah lingkungan sehingga memperoleh label BCA Green Mark Platinum.
Pada 2018 lalu, Presiden Direktur PGW Alvin Gozali menuturkan bahwa ruang perkantoran di Autograph Tower alias Thamrin Nine Tower 1 disewakan dengan harga yang cukup terjangkau di kelasnya dengan harga Rp 300 ribu per meter persegi. Alvin beranggapan kondisi perekonomian saat itu masih belum sepenuhnya pulih. “Namun kami optimistis akan tersewa maksimal. Apalagi saat ini pasokan perkantoran yang berada di kawasan Thamrin ketika Thamrin Nine Tower 1 beroperasi hanya ada dua gedung. Hanya ada gedung ini dan Indonesia One” jelas Alvin saat itu.
Secara keseluruhan nilai investasi Thamrin Nine mencapai Rp 6,5 triliun. Kompleks ini juga bakal terhubung ke Stasiun MRT Dukuh Atas melalui terowongan bawah tanah hingga Stasiun Sudirman Baru alias BNI City hanya dengan berjalan kaki.
PT Putragaya Wahana sebagai pengelola komplek Thamrin Nine mengumumkan akuisisi 180 unit apartemen oleh UOL Group Limited bernama Parkroyal Serviced Suites serta menandatangani perjanjian manajemen untuk pengoperasian 200 unit Parkroyal Hotel di Tower 2 dari kompleks Thamrin Nine bersama Pan Pacific Hotels Group Limited.
Sebagai informasi, komplek Thamrin Nine mempunyai 4 gedung apartemen, 2 menara perkantoran, dan podium ritel. Ada pun konstruksi terbagi dalam dua tahap. Pertama adalah satu menara dengan 74 lantai setinggi 330 meter. Komplek ini juga memiliki 181 kamar untuk hotel Waldorf Astoria Hotels and Resorts dan 3 bangunan apartemen. Ada pun tahap kedua terdiri dari satu bangunan apartemen dan satu Menara perkantoran.
Terlepas dari kemegahan kawasan Thamrin Nine, Alvin Gozali selaku pemilik Autograph Tower bakal mengembangkan bisnis propertinya ke berbagai daerah lain. Saat ini, PGW sedang melangsungkan pengembangan properti di BSD Serpong, Cibinong, Bogor, Lebak Bulus, MT Haryono, dan Bali.
Di Cibinong, telah disiapkan lahan seluas 20 hektare yang sudah diakuisisi sejak 2012, PGW akan membangun apartemen, perkantoran, hotel, ruko dan pusat belanja. Sementara di Uluwatu, lahan seluas 4 hektare dimanfaatkan sebagai kawasan resor terpadu lengkap dengan apartemen dan hotel. Sedangkan di Bumi Serpong Damai (BSD) City telah dibangun hotel bintang 4 dan pusat perbelanjaan