Peneliti Jerman berhasil membeli perangkat penangkap biometrik di eBay menemukan data sensitif militer AS yang tersimpan di kartu memori mereka. Data biometrik itu termasuk sidik jari, pemindaian iris, foto, nama dan deskripsi individu dikalangan militer dan kebanyakan dari Irak dan Afghanistan. Banyak karyawan yang pernah bekerja dengan tentara Amerika Serikat dapat menjadi sasaran jika perangkat tersebut jatuh ke tangan yang salah.
Sekelompok peneliti bernama Chaos Computer Club yang dipimpin oleh Matthias Marx membeli enam perangkat di eBay sebagian besar di bawah $ 200. Mereka membeli karena mengetahui laporan tahun 2021 dari The Intercept bahwa Taliban telah menyita perangkat biometrik militer AS yang serupa. Karena itu mereka ingin melihat apakah barang yang dibeli berisi data identitas orang-orang yang membantu Militer Amerika Serikat yang dapat membahayakan hidup mereka.
Mereka sangat terkejut dengan hasilnya karena pada kartu memori salah satu perangkat ditemukan nama, kebangsaan, foto, sidik jari dan pemindaian iris mata dari 2.632 orang. Banyak data dalam perangkat ini dikenal sebagai teroris dan orang-orang yang dicari tetapi yang lain tampaknya adalah orang-orang yang pernah bekerja dengan pemerintah AS atau dihentikan di pos pemeriksaan. Metadata pada perangkat, yang disebut Secure Electronic Enrollment Kit, atau SEEK II, mengungkapkan bahwa alat itu terakhir digunakan pada musim panas 2012 di dekat Kandahar, Afghanistan.
Perangkat semacam itu digunakan untuk mengidentifikasi pemberontak, memverifikasi warga lokal dan negara ketiga yang mengakses pangkalan AS dan menghubungi orang menurut panduan 2011 untuk perangkat tersebut. “Sangat mengganggu bahwa militer AS bahkan tidak berusaha atau bahkan tidak peduli untuk melindungi data” kata Marx kepada NY Times. “Mereka tidak peduli dengan risikonya,atau mereka mengabaikan risikonya.
Satu perangkat dibeli di pelelangan militer dan penjual mengatakan mereka tidak mengetahui bahwa kartu memori itu berisi data sensitif. Informasi sensitif disimpan di kartu memori sehingga militer AS dapat menghilangkan risiko hanya dengan melepas atau menghancurkan kartu tersebut sebelum menjualnya.
“Karena kami belum meninjau informasi yang terdapat pada perangkat tersebut sehingga departemen pertahanan tidak dapat mengkonfirmasi atau menyangkal keaslian data yang dituduhkan” kata juru bicara Departemen Pertahanan Brigjen Jenderal Patrick S. Ryder mengatakan kepada Times. “”Militer Amerika meminta agar perangkat apa pun yang dianggap berisi informasi identitas pribadi dikembalikan untuk analisis lebih lanjut.”
Dia memberikan alamat untuk manajer program biometrik militer di Fort Belvoir di Virginia tempat perangkat dapat dikirim. Data biometrik SEEK II dikumpulkan di fasilitas penahanan, patroli, selama pemeriksaan karyawan lokal dan setelah ledakan bom rakitan. Rentang waktu perangkat terakhir digunakan di Afghanistan saat upaya perang Amerika di sana mereda. Osama bin Laden telah terbunuh di Pakistan setahun sebelumnya — identitasnya dilaporkan dikonfirmasi menggunakan teknologi pengenalan wajah .
Salah satu perhatian utama para pemimpin militer saat itu adalah rentetan penembakan di mana tentara dan polisi Afghanistan mengarahkan senjatanya ke pasukan Amerika. Mereka berharap program pendaftaran biometrik akan membantu mengidentifikasi kemungkinan agen Taliban di dalam markas mereka sendiri karena personel militer Amerika kebanyakan kesulitan untuk mengenali wajah etnis selain dari ras kaukusian.
SEEK II memiliki layar kecil, keyboard fisik miniatur dan alas mouse kecil. Pembaca sidik jari dilindungi oleh penutup plastik berengsel di bagian bawah perangkat. Seperti kamera Polaroid kuno, mesin terbuka untuk memungkinkan pemindaian iris dan mengambil foto. Marx menggunakan SEEK II pada dirinya sendiri dan ketika dia mematikannya medadak sebuah pesan muncul, meminta untuk terhubung ke server Komando Operasi Pasukan Khusus AS untuk mengunggah biometrik yang dikumpulkan yang baru.
Pejabat militer mengatakan satu-satunya alasan perangkat ini memiliki data tentang orang Amerika adalah penggunaannya selama sesi pelatihan, praktik umum untuk mempersiapkan mempekerjakan mereka di lapangan. Menurut Defense Logistics Agency yang menangani pembuangan jutaan dolar alat-alat Pentagon yang tidak lagi digunakan setiap tahun, perangkat seperti SEEK II dan HIIDE seharusnya tidak pernah sampai ke pasar terbuka. Apalagi situs lelang online seperti eBay. Sebaliknya semua peralatan pengumpul biometrik seharusnya dihancurkan di lokasi saat tidak lagi dibutuhkan oleh personel militer seperti halnya perangkat elektronik lain yang pernah menyimpan informasi operasional yang sensitif.
Bagaimana penjual eBay memperoleh perangkat ini tidak jelas. Perangkat dengan 2.632 profil tersebut dijual oleh Rhino Trade sebuah perusahaan peralatan surplus di Texas. Bendahara perusahaan, David Mendez mengatakan telah membeli SEEK II di lelang peralatan pemerintah dan tidak menyadari perangkat militer yang dinonaktifkan akan memiliki data sensitif di dalamnya.
Ella Jakubowska, penasihat kebijakan informasi biometrik di European Digital Rights, sebuah kelompok advokasi privasi mengatakan militer Amerika Serikat harus memberi tahu semua orang yang datanya telah terungkap. “Tidak peduli itu dari satu dekade yang lalu” katanya. “Salah satu poin penting yang selalu kami coba sampaikan tentang data biometrik dan mengapa sangat sensitif adalah karena dapat mengidentifikasi Anda selamanya.”
Ms Jakubowska mengatakan tidak masalah jika beberapa di database telah melakukan kejahatan atau berada di daftar pantauan. “Anda tetap manusia dan ini adalah penanda masyarakat demokratis bahwa kami masih memperlakukan orang, bahkan penjahat, dengan bermartabat dan menghormati hak asasi mereka,” katanya.
Mengingat sensitivitas informasi, grup yang baik hati itu berencana untuk menghapus informasi identitas pribadi yang ditemukan di perangkat. Peneliti lain mencatat bahwa setiap individu yang ditemukan pada perangkat tersebut tidak aman bahkan jika mereka mengubah identitas mereka dan karenanya harus diberikan suaka politik oleh pemerintah Amerika Serikat.