Saat ini banyak sekali pengembang perumahan dan apartemen memasarkan produk nya sebagai hunian yang mempunyai konsep Transit Oriented Development atau yang lebih di populer dengan sebutan TOD. Pembangunan hunian berkonsep TOD (transit Oriented development) kini sedang menjadi trend.
Sebenarnya sangat lah wajar bila banyak orang terutanama kaum urban sangat tertarik dengan perumahan yang menawarkan kemudahan fasilitas transportasi untuk ketempat kerja dan kemudahan akses ke fasilitas fasilitas yang penting bagi kehidupan sehari hari mereka.
Perumahan atau hunian lain seperti apartemen yang menawarkan kemudahan transportasi dan fasilitas ini sangat lah menarik dan para pengembang menamakan nya sabagai hunian perumahan berkonsep Transit Oriented Development
Apakah Transit Oriented Development atau TOD Itu?
Pengertian Transit Oriented Development adalah pembangunan di sekitar stasiun transit yang kompak, vibran, ramah pejalan kaki dan benar benar terorientasi dengan transportasi dan pusat transit lainnya seperti pasar, sekolah dan rumah sakit.
Transit Development Oriented atau TOD benar benar menekankan pada mobilitas, konektivitas, kemudaha pejalan kaki atau walkability dalam bentuk perkotaan dengan penggunaan lahan campur yang mempunyai kepadatan intensitas tinggi.
Transit Development Oriented atau TOD ini memiliki prinsip memanfaatkan peruntukan lahan campuran antara perumahan atau hunian lain seperti apartemen, pusat perdagangan atau perkantoran yang di rancang dengan memaksimalkan akses transportasi umum.
Elemen penting dari TOD ini adalah pembangunan pusat pusat aktivitas yang ramah dengan pejalan kaki sehingga perumahan atau bentuk hunian lain seperti apartemen terhubung dengan stasiun transit dengan jarak yang bisa di tempuh dengan berjalan kaki atau bersepeda menuju pusat perkantoran, perdagangan dan pusat transit lainnya.
Apa itu Perumahan Berkonsep Transit Development Oriented atau TOD?
Konsep hunian apartemen dan perumahan TOD merupakan hunian terintegrasi yang didesain untuk dapat mengakomodasi tempat tinggal dan aktivitas warga, menyediakan area publik yang menyediakan akses pedestrian dan area bersepeda sekaligus terkoneksi dengan stasiun transit yang menghubungkan kawasan satu dengan lainnya.
Jadi Secara harfiah, konsep pengembangan hunian perumahan Transit Oriented Development (TOD) adalah konsep pembangunan wilayah yang berfokus pada integrasi jaringan angkutan umum massal berbasis rel dan bis atau moda transportasi umum lainnya.
Karena itu, dalam pelaksanaannya konsep pengembangan hunian perumahan TOD harus memperhatikan aspek aspek kemudahan dan kenyamanan mobilitas manusia, seperti berjalan kaki atau bersepeda.
Konsep TOD diharapkan memang dapat menjadi solusi hunian bagi warga di perkotaan yang sehari-harinya dipusingkan dengan kemacetan lalu lintas. Dengan hunian yang terintegrasi dengan sistem transportasi publik, tentu warga yang menghuni apartemen dan perumahan TOD akan lebih tertarik untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi massal, terutama untuk pergi bekerja.
Konsep hunian apartemen dan perumahan TOD juga diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas, berarti juga dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas, mengurangi belanja rumah tangga dari komponen transportasi, gaya hidup yang lebih sehat dan menekan emisi karbon.
Konsep hunian apartemen dan perumahan TOD juga menjadi solusi yang jauh lebih ekonomis dibandingkan dengan pemerintah harus membangun jalan dan infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan pemekaran wilayah.
Suatu kawasan dapat dikatakan sebagai pengembangan hunian perumahan TOD yang ideal apabila akses menuju simpul transportsi massal dapat ditempuh dengan berjalan kaki atau bersepeda kurang lebih 10-15 menit dan harus terkoneksi dengan baik.
Kawasan perumahan dan hunian lainnya yang berkonsep TOD juga harus memperhatikan kenyamanan bagi semua kalangan seperti misalnya lansia, ibu hamil, anak-anak dan penyandang disabilitas.
Karena konsepnya yang efisien, modern, ekonomis dan memudahkan pergerakan dan aktivitas bagi kaum urban tersebut, bisa dimaklumi jika konsep hunian dan perumahan TOD kerap menjadi gimmick yang digunakan para pengembang properti untuk menjual produk residensial mereka yang memiliki kelebihan karena berlokasi tak jauh dari stasiun KRL, MRT, LRT ataupun halte bis seperti Transjakarta.
Padahal pengembangan TOD sendiri memiliki konsep yang luas, tidak hanya pengembangan terhadap satu fungsi tunggal. Melainkan tentang pengembangan kawasan terpadu serba guna yang memiliki berbagai fungsi, seperti pemukiman yang bisa terdiri dari perumahan atau apartemen, komersial, ruang terbuka publik, rekreasi, fasilitas kesehatan dan sekolah.
Dalam pelaksanaannya, ada beberapa tantangan bagi pengembang dalam mengembangkan hunian dengan konsep TOD di Indonesia, salah satunya aspek lokasi. Banyak kawasan TOD yang berada di kawasan yang sudah mapan atau maju, sehingga perlu kajian mendalam untuk bisa mengimplementasikan konsep TOD yang baru.
Sementara, tantangan lainnya adalah penyempurnaan regulasi agar dapat berjalan lebih ideal. Sebab, banyak sekali kawasan pengembangan hunian dengan konsep TOD dibangun di atas lahan lahan pemerintah dengan status lahan HGB di atas HPL terutama bila hunian tersebut berbentuk apartemen.
8 Prinsip Yang Membuat Suatu Perumahan Berkonsep TOD
Terdapat 8 prinsip yang harus diterapkan dalam pengembangan kawasan yang mempunyai konsep Transit Oriented Development atau TOD
- Berjalan kaki (Walk) Menciptakan lingkungan yang sehat dengan memprioritaskan pedestrian atau pejalan kaki.
- Bersepeda (Cycle) Menciptakan lingkungan yang sehat dengan mempriortaskan non-kendaraan bermotor.
- Menghubungkan (Connect) Menciptakan jaringan jalur pejalan kaki yang padat.
- Angkutan umum (Transit) Melakukan pembangunan yang berkualitas di dekitar transportasi umum
- Campuran (Mix) Merancang tata guna lahan campuran pada pembangunan dan pengembangan kota
- Memadatkan (Densify) Memaksimalkan lahan dan kapasitas transportasi umum
- Merapatkan (Compact) Membangun kawasan dengan jarak perjalanan yang pendek.
- Beralih (Shift) Memberikan fasilitas untuk berbagai antarmoda dan pilihan mobilitas bagi pengguna.